Pengaruh Fountain Solution Pada Percetakan
Pengaruh Fountain Solution pada peningkatan produksi dan Efisiensinya , Fount Solution secara umum di gunakan pada proses cetak offset adalah untuk menjaga agar tinta tidak menempel pada daerah tidak bergambar( non- Image area ) pada plate cetak. Seringkali apabila menemukan masalah pada cetak offset: baik selama proses produksi maupun kualitas hasil cetaknya, biasanya yang akan di perbincangkan adalah tinta, kertas atau bahkan mesin cetaknya. Agaknya untuk kondisi Fountain solution jarang untuk mendapatkan perhatian, bahkan ada kalanya hal ini “Disepelehkan” atau “Dilupakan” Dan fenomena tersebut biasa terjadi karena pada kenyataannya Fountain Solution itu sesuatu yang tidak nampak secara langsung atau seknifikan.
Pada perusahaan percetakan yang telah memperhatikan Founttain solution merupakan faktor yang cukup penting dalam melakukan proses produksi, maka hasil nya akan bermuara pada efisieansi sehingga dapat meningkatkan produktifitas. dan pada akhirnya keuntungan perusahan pun meningkat. Dengan memperhatikan kondisi Fountain Solution : di mulai dengan kondisi air (Murni) yang akan di gunakan, kualitas aditif Fountain solution, tatacara pencampurannya hingga pada pengonrolan atau pemantauan selama produksi, maka akan di dapat beberapa keuntungan sebagai contoh Proses produksi lebih lancar, Waste kertas lebih sedikit dan kualitaspun akan lebih baik dan terkontrol. Bagi perusahaan yang “menyepelehkan” fountian solution, pernahkah membayangkan beberapa keuntungan yang akan di dapat?
Apakah anda termasuk yang tidak mempermasalahkan Fountai solution (karena tidak tau)? Dari beberapa kondisi yang terjadi dilapangan dan beberapa referensi, permasalahan selama proses produksi sebagian besar di sebabkan oleh Fontain Solution.
PH dan Conduktivity
Dua properti terpenting yang harus dimiliki fountain solution adalah PH dan Conduktivity. Keberadaannya sangat penting untuk menjaga agar plat tetap lembab. Dua elemen ( PH dan konduktivity ) pengontrol condisi fountain solution ini tidak ada hubungannya secara langsung satu sama lainnya. Dan dalam prakteknya Conduktivity lebih sensitif bila terjadi perubahan nilainya dalam fontain solution dari pada PH. Oleh sebab itu harus di lakukan pengontrolan kondisi pH dan Conduktofitas selama proses produksi. Apakah Ph itu? seperti kita ketahui bahwa pH adalah kependekaan dari potentia Hydrogen. Dan ph ini adalah nilai satuan dari tingkat keasaman atau ke-basa-an dari suatu cairan.
Dan cetak offset. pH akan turut menjaga kualitas hasil cetakan dan agar tidak banyak problem selama proses cetak berlangsung. Disamping itu, fungsi dari acid ( asam ) sendiri dalam fountain solution adalah unutk memastikan bahwa kerja dari gum membaik dan tidak rusak. unutk menjaga pH stabil, sebagai contoh : terkontaminasi oleh calsium Carbonate akan merubah nilai pH, maka perlu ditambahkan buffering agent agar nilai pH akan stabil selama proses mencetak.
Jadi buffering agent ini akan menjaga nilai pH akan berada dalam ” range” nilai pH yang diharapkan pada proses cetak offset adalah 4,8 - 5,5. Hal ini penting karena akan membantu dan mengurangi problem operator cetak dalam hal fluktuasinya nilai pH. seperti kita ketahui nilai pH adalah dari 0 – 14 dimana nilai 7 berarti netral. Cairan dengan nilai pH di atas 7 berarti bersifat basah sedangkan dibawah 7 akan bersifat asam. Untuk di ketahui bahwa setiap perubahan satu nilai pH akan berada dalam keasaman atau kebasahannya akan akan berubah sepuluh kali lipat. Sebagai contoh pH dengan nilai 6.0 akan sepuluh kali lipat. sebagai contoh pH dengan nilai 6.0 akan sepuluh kali lipat. kekerasannya jika nilai pH menjadi 5.0 Dan akan menjadi 100 (seratus) kali lipat kekerasannya bila nilai pH nya menjadi 4.0
Untuk pemgukuran pH, akan lebih baik akurasinya bila menggunakan pH elektronik meter. sedangkan kertas litmus bisa di gunakan tetapi biasanya kurang baik akurasinya. lalu apakah Conduktivity itu ? Conduktivity adalah kemampuan atau kekuatan untuk menghantarkan ion listrik. Dalam air ataupun cairan, nilai conduktivity-nya di tetukan oleh jumlah kandungan ion sebagai akibat dari mineral atau zat lain di dalam air. Conduktivity berhubungan dengan condisi temperatur fountaint solution. Pada dasarnya, semakin tinggi konsentrasi dari ion sebagai akibat dari mineral atau zat mati di dalam air. Conductivity berhubungan dengan kondisi temperatur fountain solution pada dasarnya, semakin tinggi konsentrasi dari ion maka akan semakin tinggi pula nilai conductifitynya.
Pada umumnya air mempunyai kandungan ion cukup rendah sehingga nilai conduktivitynya juga rendah. Sedangkan di sisi lain asam HCL mempunyai kandungan ion cukup tinggi dan hal ini berarti sebagai pengantar listrik sehingga akan tinggi pula nilai Conduktivitynya . Alkohol maupun Glycerin tidak merupakan pengantar listrik sehingga akan tinggi pula nilai conduktivitynya. Alkohol maupun Glycerin tidak merupakan penghantar listrik sehingga conduktivity rendah bahkan bisa sampai o (nol).
Alat yang di gunakan untuk pengukuran conduktivity biasanya menggunakan conduktufity meter. Dan beberapa alat pengukur tersebut di kombinasikan dengan pH meter sehingga operator cetak dapat mungukur pH dan conduktifity pada waktu yang bersamaan. Satuan nilai Conduktifity yang lazim di gunakan pada Fountain solusion adalah Microohm atau micro-siemen.
Persiapan percampuran
Pada proses persiapan percampuran dampening solusion, sebaiknya. bahkan di haruskan untuk mengukur dan mengetahui nilai Conduktivity dan pH dari air ( murni) yang akan digunakan sebagai cairan dampening solution. Dan air murni tersebut akan di anggap layak atau memenuhi syarat apabila nilai pHnya +/- 7 dan nilai conduktivitynya adalah 300 miecrosiemen atau dibawahnya.Dengan kondisi pH dan conduktifity air tersebut, langkah pencampuran dampening solution bisa dilakukan dampening solution bisa dilakukan dengan menambahkan fountain solusion bisa di lakukan dengan menambahkan fountain solution sedikit demi sedikit ( misalkan 1% ). yang mana setiap penambahan fountain solution nilai pH akan menjadi mengecil yang berarti bertambah asam. Sedangkan nilai Conductivitynya akan semakin meningkat. penambahan fountain solution ini bisa di lakukan hingga pada ukuran Conduktifity pada range yang dianjurkan. misalkan pada nilai pH 4,8 dan Conduktifity pada 1200 Micro-siemen.
Pada umumnya rasio pencampuran fountain solution 2-3% dan bila pada praktek prosesnya setelah di campurkan 2-3% fountain solution dan nilai pH nya masih di atas target ( ph=4,8), sebagai contoh misalkan pH=6 sedangkan nilai conduktifit-nya sudah tinggi,misalkan 1200 microsiemen, maka kondisi ini mengidentifikasikan bahwa kualitas fountain solution tersebut kurang baik. karena seadainya di campurkan lagi fountain solution hingga untuk mendapatkan nilai pH=4,8 sudah pasti nilai conductivity-nya akan naik hingga di atas 2,000 mikro siemen dan dengan kondisi dampening solutionseperti ini berarti akan mengganggu, yang mana selama proses produksi akan terjadi kontaminasi dari sernuk kertas, tinta ataupun zat-zat lain sehingga mengakibatkan nilai condukctifity akan naik lebih tinggi. Selama proses produksi atau mencetak, operator cetak di anjurkan pengukuran pH dan coductifity paling sedikit 2x setiap shift kemudian di lakukan pencatatan. karena bila di lakukan hanya sekali maka akan tidak memberikan indikasi atas suatu problem. Sebagai contoh : sebagai contoh, pada pengukuran pertama nilai conduktifity-nya berkisar antara 1,200-1,400 beberapa waktu kemudian di lakukan pengukuran kedua dan meningkat menjadi 1,800. dengan demikian, mengidentifikasikan bahwa dampening solution telah terkontaminasi dan kemungkinan akan ada problem yang mangakibatkan non-image area menjadi kurang baik fungsinya dan mengakibatkan, misalkan plate manjadi scumming, toning atau tinting.
Water Hardness
Kekerasan air juga suatu hal yang penting karena air dengan kekerasan tinggi berisi Calcium Carbonate akan mudah bereaksi dengan kalsium yang berada di air, dan hal ini bisa mengakibatkan “Miking” atau “Writing” pada blanket. Water Hardness atau kekerasan air basa di nilai conduktivity meter. sebagai petunjuk (kasar) nilai conduktifity bisa juga kekerasan air, seperti yang di tunjukkan pada tabel dibawah ini.
Iso Prophoryl Alcohol (IPA)
Alkohol adalah cairan yang tidak sebagai penghantar listrik sehingga nilai conducktifitynya sangat rendah bahkan nol. Oleh sebab itu percetakan akan menambahkan alkohol dalam fountain solution membasahi plate dengan baik sehingga akan membantu fontain solution membasahi plate dengan baik pula. pada sistem pembasahan convensional, IPA tidak di perlukan, dan sebaliknya, IPA akan bekerja dengan baik pada sistem ” Continous dampening” di mana antara rol saling bersentuhan.